Rovanpera Dan Tanak Kompak Kritisi Perubahan Aturan Teknik WRC 2025
SPORTS - MOBIL
29 Maret 2024

Kalle Rovanpera mengaku kurang mengerti pemikiran di balik usulan FIA untuk merombak peraturan Kejuaraan Reli Dunia (WRC) Rally1 untuk tahun depan. Bulan lalu, badan pengatur motorsport dunia ini merilis serangkaian proposal yang dirancang untuk meningkatkan reli tingkat atas yang mencakup perubahan besar-besaran pada peraturan teknis dan olahraga.

Proposal tersebut, yang akan disahkan FIA pada Juni, mencakup perubahan pada kelas Rally1 yang akan dilaksanakan tahun depan, dua tahun sebelum akhir siklus homologasi yang telah disepakati. Tenaga hibrida akan dihilangkan dari mobil-mobil tersebut, yang juga akan mengalami penurunan performa dan aerodinamika untuk mendekatkannya dengan mobil-mobil Rally2.


Selain itu, sebuah upgrade kit, dengan harga sekitar lima ribu euro (sekira Rp85,9 juta), akan tersedia untuk mobil Rally2 untuk menciptakan mobil "Rally2 Plus" yang mampu bersaing dengan mobil-mobil kelas atas. Hal ini akan menjadi bagian dari masa transisi hingga peraturan Rally1 baru - yang didasarkan pada mobil saat ini namun dibatasi pada 400 ribu euro - diperkenalkan pada 2026, yang akan menjadi dasar kelas teratas untuk 2027 dan seterusnya.

Perubahan teknis untuk tahun depan sejauh ini ditanggapi negatif oleh tim-tim WRC, sementara pereli Hyundai, Thierry Neuville, menentang keras rencana tersebut. Berbicara kepada media tentang perubahan tersebut untuk pertama kalinya di Reli Safari Kenya, juara dunia dua kali Kalle Rovanpera mengatakan bahwa perubahan pada mobil-mobil untuk 2025 tidak masuk akal.

Kalle Rovanperä, Toyota Gazoo Racing WRT

"Yang pasti, (mobil-mobil tersebut) akan lebih tidak menyenangkan (untuk dikendarai) dibandingkan dengan yang sekarang. Ada beberapa hal baik tentang ide-ide baru, tetapi ada juga hal tentang mobil yang membuat tidak masuk akal bagi saya, untuk membuat kerumitan besar selama dua tahun dan menggunakan lebih banyak uang untuk membuat dua kelas yang tidak akan pernah sepenuhnya sama atau terhubung,” ia menjelaskan.

"Ya, saya mengerti mereka (FIA) menginginkan lebih banyak mobil di kelas utama yang sama di daftar start, tapi hanya itu. Mereka harus fokus sekarang untuk membuat peraturan baru untuk musim 2027 dan kemudian mungkin mudah-mudahan kita akan melihat tim-tim baru yang akan datang."

Ketika ditanya apakah stabilitas dalam peraturan diperlukan, ia menambahkan, "Tepat sekali, hal itu (stabilitas) yang menjadi masalah. Sejauh ini, belum ada tidak ada rencana nyata untuk masa depan, jadi tidak ada tim baru yang datang. 

Jika Anda mengurangi biaya dan membuat mobil apa pun yang Anda inginkan, tapi buatlah untuk dua tahun setelah - tapi fase transisi ini saya tidak begitu mengerti." Tampaknya mayoritas peserta Rally1 memiliki pandangan yang sama. Rekan setim Rovanpera di Toyota, Elfyn Evans, juga berpendapat bahwa fokusnya harus pada 2027. 

"Secara pribadi, saya pikir kita harus tetap seperti sekarang dan fokus melakukan pekerjaan yang tepat untuk tahun 2027," ujarnya. "Saya pikir ada pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal ini dan saya pikir, pada akhirnya ada komitmen untuk tahun-tahun berikutnya, kita harus melupakan apa yang terjadi dalam dua tahun ke depan dan membuat rencana yang tepat untuk 2027."

Ott Tanak dari Hyundai menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan perubahan untuk tahun depan merugikan para produsen. "Tidak masalah apa yang dikatakan para pengemudi, ini lebih tentang menjaga agar pabrikan tetap senang," ia menjelaskan.

"Kami hanya memiliki pabrikan yang terbatas saat ini dan bahkan dengan situasi di mana kami berada saat ini, kami bekerja melawan pabrikan yang berpegang teguh pada olahraga ini, yang merupakan perilaku yang sedikit aneh."

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 156
Berita Lainnya :