11 Oktober 2015
HEADLINE MOBIL
Hati-hati Terhadap Ban Vulkanisir
Pemberian alasan ekonomis dan kepraktisan membuat banyak sekali pemilik kendaraan besar untuk lebih memilih ban rekondisi, atau lebih tepatnya ban lama yang sudah dibentuk sehingga terlihat baru, atau 'vulkanisir'.
Tapi ternyata tak semua ban yang ada di Indonesia adalah ban dengan kondisi 'regroovable' atau diperbolehkan untuk divulkanisir. Vulkanisir sendiri adalah kondisi dimana ban kembali dicetak menggunakan alat panas supaya ulir kembali terlihat.
Dalam video ini diperlihatkan bagaimana sejatinya tak semua ban boleh untuk divulkanisir. Malah di beberapa kasus, vulkanisir merupakan produk yang bisa dikatakan membahayakan bagi penggunanya.
Hal ini sangat beralasan, mengingat ban yang tidak 'regroovable' tidak diproduksi dengan volume yang sama seperti ban yang bisa divulkanisir. Kondisi dan ketebalannya akan sangat membahayakan, jika proses vulkanisir dipaksakan.
Ban merupakan satu-satunya hal yang membatasi antara anggota keluarga, dan penghuni kabin dengan jalanan. Maka ban yang tidak 'regroovable' akan berpotensi rusak dan memberikan potensi bahaya yang lebih, seperti sobek karena panas aspal, tertancap kerikil bahkan meletus karena barang keras lainnya.
Sehingga yang dirugikan adalah para konsumen, sementara para produsen, atau lebih tepatnya makelar vulkanisir malah tidak perlu modal banyak dan hanya perlu sedikit keterampilan untuk melakukan vulkanisir. [w33]
viewed :: 12000
Berita Terkait Lainnya :