Suzuki Thunder 250, Persaudaraan Berbuah Cafe Racer
Keinginan Benny Widjaya memberi kado spesial untuk kerabat akhirnya terwujub. Yakni, sebuah motor jadul dengan tampilan yang enggak lagi standar. "Nantinya akan menjadi pemanis restoran milik saudaranya," sambar pria yang juga pemilik bengkel Hikari Garage.
Setelah melakukan pencarian yang lama, alhasil Benny mendapati Suzuki Thunder 250. Selain dimensinya besar, performanya enggak kalah dengan motor lain. "Saya suka sekali dengan tampilan cafe racer, sepertinya cocok buat di Thunder ini," ungkapnya.
Berbagai info tempat modifikasi sudah disambangi berkat rujukan dari temannya, termasuk bengkel Primo/116 yang dikomandoi Noerman P. "Pas baru sampai, motor ini dalam keadaan 'busuk'. Yang berarti enggak layak untuk dikendarai buat harian. Pokoknya enggak pantas dianggap motor lah," ucapnya.
Kesepakatan tema sudah bulat. Awal pengerjaan sudah pasti menurunkan mesin berikut bodinya yang menempel dan hanya menyisakan rangka. Setelah rontok semua, dilanjutkan dengan mengebiri rangka belakang. Pemotongan ini ada maksudnya loh, jadi enggak asal potong.
"Pemotongan buntut sebanyak 25 cm ini diwajibkan agar terlihat bantet dan semok. Dan juga sebagai syarat utama untuk menyulap jadi cafe racer. Biar tambah nongol ban belakangnya. Rangka dicat ulang dengan proses powder coating high temp," terang pria yang juga menggarap skuter Italia.
Rangka selesai digarap, kemudian Noerman mulai mencari komponen pendukung seperti, kaki depan, ubah bentuk tangki bensin dan sebagainya. Untuk sok depan agar terlihat lebih kekar dari kondisi awalnya, menggunakan part aftermarket Thailand. Kelebihannya bisa di-adjust tingkat kekerasannya," bebernya.
Selebihnya pemasangan sein mini depan belakang, bar end mirror dan pembengkakan sisi luar tangki. "Tulisan Raiden di tangki punya arti lighting atau thunder, jadi pas dan sesuai dengan nama Suzuki Thunder, kuat dan cepat," tutupnya. ..... (w33)
Berita Terkait Lainnya :