Formula 1 2025 akan sampai pada persinggahan kedua setelah GP Australia. Rombongan Sirkus akan melakoni GP Cina, 21-23 Maret. Satu tahun setelah kembalinya ke kalender F1, Cina menjadi tuan rumah putaran kedua dari musim ke-75 kejuaraan dunia, di sirkuit Shanghai yang menjadi tuan rumah Grand Prix ke-1.000 pada 2019. Ini adalah akhir pekan pertama dalam format sprint musim 2025, dengan dua sesi kualifikasi dan dua balapan.

Diperkenalkan ke kalender pada 2004, Grand Prix Cina diselenggarakan tanpa gangguan hingga 2019, ketika ia mencetak sejarah sebagai Grand Prix ke-1.000 Formula 1. Kemudian pandemi Covid melanda dunia, dan jeda selama lima tahun pun dimulai. Setelah beberapa kali gagal, acara ini kembali ke kalender tahun lalu dan sekarang dijamin akan menjadi disiplin utama hingga tahun 2030. 

Selain itu, lintasan ini jarang digunakan sepanjang tahun, dan evolusi aspal serta tanah selalu menimbulkan beberapa pertanyaan. Pekerjaan baru-baru ini telah dilakukan untuk memperbaiki beberapa gundukan yang muncul dari waktu ke waktu. Tahun lalu, kebakaran terjadi di beberapa bagian lintasan yang berumput.

Sirkuit Shanghai memiliki panjang 5,451 km dan memiliki 16 tikungan, termasuk tikungan pertama yang berbentuk siput, dan lintasan lurus sepanjang 1,2 km. Dalam balapan, 56 lap harus diselesaikan dengan total jarak 305,066 km. Sprint akan dijalankan selama 19 lap.

Max Verstappen tampil apik edisi 2024, era setelah mati suri akibat pandemi Covid-19, dengan memaksimalkan status pole man jadi kemenangan. Kali ini, ia punya rival berat, para pebalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, untuk naik podium tertinggi. 

Akhir pekan GP China akan berlangsung kering, dengan dua hari pertama diperkirakan akan cerah, dengan suhu 26°C pada Jumat (21/3/2025) dan suhu tertinggi 29°C pada Sabtu. Hari Minggu diperkirakan akan lebih berawan, namun dengan suhu tertinggi 26°C.

Sumber : id.motorsport.com