Johann Zarco membuat Sirkuit Bugatti, Le Mans, dilanda euforia dengan kemenangan dalam MotoGP Prancis. Sukses ini mendorong Marc Marquez makin jauh di puncak. Kegilaan MotoGP Prancis, Minggu (11/5/2025), yang dipicu oleh cuaca, membuat tontonan makin seru dan sulit ditebak. Ketika kecerdikan mengalahkan motor cepat.

Johann Zarco yang diuntungkan oleh pilihan ban tepat sehingga tak perlu menjalankan double Long Lap Penalty, akhirnya mengklaim podium utama. Ia mematahkan rekor Pierre Monneret sejak 1954. Pebalap LCR Honda itu unggul dari kompatriotnya, Fabio Quartararo, di peringkat keenam MotoGP Prancis.

Marc Marquez juga menjadi protagonis dalam kekacauan tersebut. Ia ganti motor dan menjalankan double Long Lap Penalty,  tapi bisa mengklaim posisi kedua. Alhasil, pebalap Ducati itu meraup total 171 poin.

Alex Marquez mengalami nasib kurang beruntung dalam balapan kali ini setelah terjatuh sebanyak dua kali, yang akhirnya membuatnya menyelesaikan lomba tanpa meraih satu pun poin. Musim ini, pebalap dari tim Gresini tersebut harus menerima kenyataan bahwa ia finis dengan tangan hampa. Meski demikian, Alex tetap berada di posisi klasemen dengan mengoleksi total 149 poin. Sayangnya, hasil tersebut membuatnya kini tertinggal 22 poin dari kakaknya, Marc Marquez, yang memimpin klasemen sementara dengan perolehan poin yang lebih konsisten sepanjang musim.

Sementara itu, Francesco Bagnaia juga tidak luput dari nasib sial. Juara dunia MotoGP dua kali itu mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya tidak mampu melanjutkan balapan hingga garis finis. Tidak hanya gagal meraih poin, Bagnaia bahkan tidak masuk dalam daftar lima belas besar, sebuah posisi yang biasanya memberinya setidaknya beberapa poin penting. Meskipun begitu, posisi klasemen Bagnaia masih cukup aman untuk saat ini, karena ia tetap bertahan di peringkat ketiga dengan raihan 120 poin.

Fermin Aldeguer mencuri perhatian publik dengan penampilannya yang impresif, menunjukkan kapasitas luar biasa meski masih berstatus sebagai rookie di kelas utama MotoGP. Pebalap muda dari tim Gresini ini berhasil mengulang prestasinya dari Sprint Race sebelumnya, dengan kembali finis di posisi ketiga. Hasil ini menandai pencapaian podium pertamanya di balapan utama kelas premier, sesuatu yang cukup membanggakan bagi pendatang baru. Pencapaian tersebut turut mengantarkan Aldeguer ke posisi kedelapan dalam klasemen sementara pebalap.

Penampilan konsisten dari Aldeguer sepanjang akhir pekan menunjukkan bahwa ia bukan sekadar rookie biasa. Dalam dua hari berturut-turut, ia mampu menjaga performanya di level tinggi, baik dalam sesi Sprint Race maupun balapan utama. Meskipun berada dalam tekanan yang tinggi, terutama menghadapi nama-nama besar yang lebih berpengalaman, Aldeguer menunjukkan ketenangan dan kematangan yang luar biasa untuk pebalap seumurannya. Hasil ini tidak hanya memperkuat posisinya di klasemen tetapi juga mempertegas potensinya untuk menjadi pebalap papan atas di masa depan.

Kakak beradik Marquez masih menjadi sorotan utama, meskipun hasil yang mereka raih berbeda jauh dalam balapan ini. Marc berhasil menjaga konsistensi dengan terus mengoleksi poin dan memperkuat posisinya di puncak klasemen, sementara Alex harus menerima kenyataan pahit usai dua kali terjatuh. Ini bukan pertama kalinya keduanya mengalami hasil kontras dalam satu akhir pekan balap, namun situasi ini kembali mengingatkan bahwa keberhasilan di lintasan ditentukan oleh kombinasi kesiapan fisik, mental, serta kondisi teknis motor.

Sementara itu, kegagalan Bagnaia untuk meraih poin dalam balapan ini berpotensi membuka peluang bagi para rivalnya untuk mengejar dan menyalipnya di klasemen. Meskipun masih berada di posisi ketiga, selisih poin antara dirinya dengan pebalap-pebalap di bawahnya semakin menipis. Jika hasil buruk kembali terjadi di balapan berikutnya, bukan tidak mungkin Bagnaia harus rela melepas posisi tiga besar yang telah ia kuasai selama beberapa seri terakhir. Oleh karena itu, perbaikan performa dan kestabilan akan menjadi fokus utama baginya dan tim Ducati.

Balapan kali ini juga menyoroti ketatnya persaingan di papan tengah klasemen, di mana rookie seperti Fermin Aldeguer mampu menembus dominasi pebalap-pebalap senior. Ini menjadi pertanda bahwa dinamika MotoGP semakin kompetitif, dan talenta-talenta muda mulai menunjukkan eksistensinya. Keberhasilan Aldeguer meraih dua podium dalam satu akhir pekan bisa menjadi momentum penting baginya untuk terus berkembang. Para penggemar tentu menantikan kiprahnya di balapan berikutnya, apakah ia mampu mempertahankan tren positif ini atau justru menghadapi tantangan baru yang lebih berat.

1. Ducati: 217

2. Honda: 85

3. KTM: 76

4. Yamaha: 72

5. Aprilia: 62

1. Ducati Lenovo Team: 293

2. BK8 Gresini Racing MotoGP: 197

3. Pertamina Enduro VR46 Racing Team: 159

4. Monster Energy Yamaha MotoGP Team: 79

5. Red Bull KTM Factory Racing: 78

6. LCR Honda: 72

7. Red Bull KTM Tech3: 71

8. Trackhouse MotoGP Team: 58

9. Honda HRC Castrol: 49

10. Aprilia Racing: 46

11. Prima Pramac Racing: 24

Sumber : id.motorsport.com